Tanaman Obat dan Vitamin untuk Diabetes Melitus

Pendahuluan

Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolik yang bikin kadar gula darah tinggi terus-menerus. Kondisi ini bisa karena masalah pada sekresi insulin atau kerja insulin yang nggak optimal. Diperkirakan, satu dari tiga orang Amerika bakal kena diabetes suatu saat dalam hidup mereka. Jenis DM yang paling umum adalah diabetes melitus tipe 2 (T2DM), yang mencakup sekitar 90% kasus DM. T2DM ini sebagian besar disebabkan oleh tubuh yang nggak merespon insulin dengan baik atau nggak memproduksi insulin yang cukup. Penggunaan obat-obatan seperti metformin bisa menimbulkan efek samping.

Beberapa penelitian ilmiah menunjukkan bahwa diabetes ngaruh banget ke kualitas hidup manusia. Penyakit ini bisa jadi faktor risiko utama buat komplikasi serius kayak stroke, amputasi, gagal ginjal, dan kebutaan, yang bikin morbiditas meningkat dan kematian dini.

Menurut gambar dari Federasi Diabetes Internasional (IDF), ada sekitar 463 juta orang dewasa yang kena diabetes pada tahun 2019, dan diperkirakan bakal naik jadi 578 juta orang dewasa pada tahun 2030 dan 700 juta pada tahun 2045. Strategi pengobatan buat DM udah makin baik selama beberapa dekade terakhir, tapi obat anti-diabetes masih punya efek serius kayak koma hipoglikemik dan gangguan hati dan ginjal.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) nyaranin penggunaan tanaman obat buat pengobatan DM. Setidaknya empat miliar orang di negara berkembang pakai tanaman obat buat ngatasi penyakit metabolik kayak DM. Jadi, tanaman obat, vitamin, dan elemen penting dengan sifat anti-hipoglikemik masih penting buat pengelolaan diabetes. Laporan ilmiah menunjukkan bahwa tanaman obat, vitamin, dan elemen penting berhasil dipake buat nurunin kadar gula darah dalam bentuk studi pra-klinis dan klinis. Misalnya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa asupan seng bisa ngatur reseptor insulin dan meningkatkan kerja insulin. Penelitian lain menunjukkan bahwa bawang putih punya efek perlindungan terhadap retinopati diabetik pada tikus albino dewasa.

Beberapa fitokimia yang punya khasiat anti-diabetes udah ditemukan berdasarkan struktur kimianya dan diklasifikasikan ke dalam kelompok utama. Kelompok utama fitokimia ini termasuk alkaloid, asam aromatik, karotenoid, kumarin, minyak atsiri, flavonoid, glikosida, asam organik, fenol dan fenolik, fitosterol, inhibitor protease, saponin, steroid, tanin, terpen, dan terpenoid. Studi farmakologis terkini udah mengungkapkan khasiat anti-diabetes dari tanaman obat dan vitamin termasuk anti-hiperglikemik, anti-lipidemik, hipoglikemik, dan peniru insulin.

Tujuan penelitian dari artikel tinjauan ini adalah buat mempelajari DM dan eksplorasi pengobatan yang tersedia buat penyakit ini berdasarkan tanaman obat dan vitamin.

Ringkasan Manfaat Tanaman Obat dan Vitamin buat Diabetes

Ringkasan khasiat obat Allium sativum , Momordica charantia , Hibiscus sabdariffa L., Zingiber officinale , dan Vitamin (C, D, dan E). Tanaman obat yang tercantum dalamGambar 2adalah tanaman herbal umum yang dikonsumsi di seluruh dunia sebagai makanan fungsional dan pengobatan rumahan tradisional untuk pencegahan dan/atau pengobatan diabetes.
Ringkasan khasiat obat Allium sativum , Momordica charantia , Hibiscus sabdariffa L., Zingiber officinale , dan Vitamin (C, D, dan E)

1. Allium sativum (Bawang Putih)

Allium sativum (Bawang Putih)

Allium sativum (Bawang Putih)

  • Manfaat: Nurunin kadar gula darah, ningkatin sensitivitas insulin, nurunin kolesterol, dan ningkatin sistem kekebalan tubuh.
  • Senyawa Utama: Allicin, diallyl disulfide, diallyl trisulfide, quercetin, kaempferol, saponin, fruktan.
  • Studi: Bawang putih terbukti efektif ngontrol diabetes tipe 2 kalo digabungin sama obat anti-diabetes standar dan ngurangin resistensi insulin.

2. Momordica charantia (Pare)

Momordica charantia (Pare)
Momordica charantia (Pare)
  • Manfaat: Ningkatin sensitivitas insulin, ngurangin produksi glukosa di hati, punya aktivitas anti-inflamasi dan antioksidan.
  • Senyawa Utama: Asam amino, karbohidrat, flavonoid, glikosida, mineral, fenol, fitosterol, saponin, tanin, vitamin.
  • Studi: Ekstrak pare efektif nurunin kadar glukosa pada pasien diabetes tipe 2 dan ngebenerin profil lipid.

3. Hibiscus sabdariffa L. (Roselle)

Hibiscus sabdariffa L. (Roselle)

Hibiscus sabdariffa L. (Roselle)

  • Manfaat: Ngurangin hipertensi, antiinflamasi, nurunin massa lemak tubuh, ngurangin kadar glukosa darah.
  • Senyawa Utama: Asam fenolik, flavonoid, antosianin, asam organik, serat makanan.
  • Studi: Pemberian teh Hibiscus sabdariffa nunjukin pengurangan hiperglikemia pasca makan pada relawan manusia.

4. Zingiber officinale (Jahe)

Zingiber officinale (Jahe)
Zingiber officinale (Jahe)


  • Manfaat: Anti-inflamasi, ningkatin sistem kekebalan tubuh, hipoglikemik, antiemetik, nurunin tekanan darah dan gula darah.
  • Senyawa Utama: Gingerol, shogaol, paradol, zingiberone, zingiberole, zingiberene.
  • Studi: Ekstrak jahe ningkatin penyerapan glukosa pada jaringan perifer dan ningkatin sekresi insulin pada pasien diabetes tipe 2.

5. Vitamin

Vitamin C, D, E
Vitamin C, D, E


  • Vitamin C: Antioksidan, melindungi dari oksidasi, nurunin tekanan darah dan gula darah pada pasien diabetes tipe 2.
  • Vitamin D: Ngatur sekresi insulin, sensitivitas insulin, dan fungsi sel beta pankreas. Suplemen Vitamin D nunjukin peningkatan sensitivitas insulin dan penurunan komplikasi diabetes.
  • Vitamin E: Antioksidan kuat, ngurangin stres oksidatif dan ningkatin pertahanan imun, ngurangin kadar glukosa darah dan HbA1c pada pasien diabetes tipe 2.

Kesimpulan

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis serius yang ditandai dengan hiperglikemia akibat defek pada sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya. Insulin adalah kunci buat menjaga kadar glukosa darah tetap normal. Produksi insulin yang rendah atau nggak ada pada pasien diabetes menyebabkan hiperglikemia. DM yang nggak terkontrol bisa menyebabkan komplikasi kronis yang serius kayak kebutaan, gagal jantung, masalah mata, stroke, kerusakan saraf, penyakit gigi, dan gagal ginjal.

Pengobatan buat DM udah makin canggih dalam beberapa dekade terakhir. Meski pasien DM udah makin membaik, obat anti-diabetes masih punya efek samping serius kayak koma hipoglikemik, dan gangguan hati dan ginjal. Makalah ini nge-highlight sifat-sifat obat dari Allium sativum, Momordica charantia, Hibiscus sabdariffa L., Zingiber officinale, dan Vitamin (C, D, dan E) yang punya aktivitas antidiabetik. Aktivitas antidiabetik dari tanaman obat dan vitamin ini dikaitkan dengan adanya kumarin, flavonoid, polifenol, terpenoid, dan senyawa bioaktif lainnya yang ngasih efeknya lewat penurunan kadar glukosa darah.

Penggunaan tanaman obat dan vitamin dengan dosis yang tepat udah terbukti nurunin kadar gula darah puasa pada penderita diabetes, ningkatin sirkulasi darah, mempercepat penyembuhan luka pada penderita diabetes, dan memperbaiki komplikasi yang terkait dengan diabetes. Oleh karena itu, perlu usaha besar buat ningkatin kesadaran tentang manfaat kesehatan dari tanaman obat dan vitamin dalam pencegahan dan pengobatan pasien DM yang hemat biaya; terutama buat mereka yang ada di negara-negara berkembang yang nggak mampu bayar biaya pengobatan modern yang tinggi.


Referensi : 
Yedjou, C. G., Grigsby, J., Mbemi, A., Nelson, D., Mildort, B., Latinwo, L., & Tchounwou, P. B. (2023). The Management of Diabetes Mellitus Using Medicinal Plants and Vitamins. International journal of molecular sciences24(10), 9085. https://doi.org/10.3390/ijms24109085
Muhammad Ikmaluddin Furqon
Muhammad Ikmaluddin Furqon Hai nama saya adalah ikmal, saya adalah seorang dokter muda yang saat ini sedang menjalankan program profesi dokter, sembari belajar kedokteran saya akan membuat artikel-artikel penelitian di blog ini

Tidak ada komentar untuk "Tanaman Obat dan Vitamin untuk Diabetes Melitus"