Pemeriksaan Lapang Pandang Perimeter: Mata Lo Aman Gak Nih?

Mata adalah jendela dunia, cuy! Tapi lo pernah kepikiran gak, seberapa luas sih jangkauan penglihatan lo? Nah, buat ngecek itu, ada yang namanya pemeriksaan lapang pandang pake perimeter. Ini penting banget, terutama buat deteksi dini gangguan mata yang bisa bikin penglihatan lo berkurang tanpa lo sadar. Yuk, kita bahas tuntas! baca juga tentang mata
perimeter


Apa Itu Pemeriksaan Lapang Pandang?

Lapang pandang itu ibarat area yang bisa lo lihat tanpa harus gerakin mata atau kepala. Jadi, kalau lo lurus ke depan, seberapa jauh lo bisa liat ke samping, atas, atau bawah? Nah, pemeriksaan ini bertujuan buat ngecek ada nggaknya gangguan pada lapang pandang lo, misalnya karena penyakit mata kayak glaukoma atau gangguan saraf optik.

Metode paling sering dipake buat pemeriksaan ini adalah perimeter, alat yang dirancang khusus buat ngetes seberapa luas penglihatan lo. Ada berbagai jenis perimeter yang bisa dipake, mulai dari yang manual sampai yang canggih berbasis komputer.



Kenapa Pemeriksaan Ini Penting?

Banyak orang baru sadar penglihatannya terganggu pas udah parah. Pemeriksaan lapang pandang pake perimeter ini bisa bantu deteksi dini berbagai kondisi seperti:

  • Glaukoma – Penyakit mata akibat tekanan bola mata yang tinggi, bisa bikin lo kehilangan penglihatan perifer (samping) secara bertahap tanpa disadari.

  • Stroke – Bisa menyebabkan gangguan pada lapang pandang akibat kerusakan saraf di otak.

  • Tumor otak – Kalau ada tekanan dari tumor di dekat saraf optik, bisa ngefek ke penglihatan lo.

  • Retinitis Pigmentosa – Penyakit keturunan yang bikin lapang pandang menyempit secara perlahan (kayak ngeliat dunia dari lubang sedotan).

  • Kelainan neurologis lainnya – Misalnya sklerosis multipel atau cedera otak yang bisa memengaruhi sistem visual lo.


Jenis-Jenis Pemeriksaan Perimeter

Ada beberapa cara buat ngecek lapang pandang lo dengan perimeter, di antaranya:

  1. Perimetri Konfrontasi Ini cara paling simpel. Dokter bakal duduk di depan lo, lalu lo disuruh nutup satu mata dan fokus ke wajah dokter. Setelah itu, dokter bakal gerakin jarinya dari berbagai arah buat liat seberapa jauh lo masih bisa liat pergerakannya.

  2. Perimetri Goldman Ini perimeter manual yang pake layar cekung besar. Lo bakal duduk di depan alat ini, terus ada titik cahaya yang muncul di berbagai bagian layar. Lo cukup tekan tombol kalau lo bisa liat titik cahaya itu. Cara ini lebih subjektif karena butuh fokus dan kejujuran dari pasien.

  3. Perimetri Otomatis (Humphrey Field Analyzer) Nah, kalau ini yang lebih modern dan sering dipake di klinik mata. Lo bakal duduk di depan alat berbentuk kubah dan menatap titik pusat. Ada cahaya kecil yang muncul secara random di berbagai tempat, dan lo harus pencet tombol setiap kali lo melihatnya. Hasilnya langsung direkam oleh komputer dan bisa dianalisis buat liat ada nggaknya gangguan di lapang pandang lo.

  4. Perimetri Frekuensi Ganda (FDT - Frequency Doubling Technology) Alat ini lebih sensitif buat deteksi dini gangguan saraf mata, khususnya buat pasien dengan risiko glaukoma. Cara kerjanya mirip Humphrey, tapi lebih fokus ke persepsi kontras cahaya.


Bagaimana Prosedur Pemeriksaannya?

Buat lo yang belum pernah tes lapang pandang, santai aja bro, ini bukan sesuatu yang nyeremin. Biasanya prosedurnya kayak gini:

  1. Lo duduk di depan alat perimeter.

  2. Satu mata lo bakal ditutup dulu, jadi yang dites cuma satu mata dalam satu waktu.

  3. Lo harus fokus ke titik di tengah layar alat.

  4. Titik cahaya kecil bakal muncul secara random di berbagai area.

  5. Tiap kali lo liat titik cahaya itu, lo harus pencet tombol.

  6. Proses ini diulang buat mata satunya.

  7. Hasilnya bakal dianalisis buat liat ada nggaknya gangguan pada lapang pandang lo.

Tes ini nggak sakit sama sekali, cuma butuh konsentrasi tinggi supaya hasilnya akurat.


Cara Baca Hasil Pemeriksaan

Setelah tes selesai, dokter bakal analisis hasilnya. Biasanya hasil dari perimeter otomatis kayak Humphrey bakal nunjukkin grafik atau peta lapang pandang lo. Beberapa istilah yang sering muncul:

  • Normal: Lapang pandang masih utuh, nggak ada area buta (blind spot) selain yang alami.

  • Defek Lapang Pandang: Ada area tertentu yang nggak bisa lo liat, bisa berbentuk titik kecil atau area luas tergantung penyebabnya.

  • Skotoma: Area buta di lapang pandang lo, bisa terjadi karena berbagai penyakit mata.

  • Hemianopsia: Hilangnya separuh lapang pandang, bisa karena stroke atau cedera otak.

  • Quadrantanopsia: Kehilangan sebagian kecil lapang pandang di satu kuadran mata.

Kalau ada kelainan, dokter bakal kasih rekomendasi perawatan atau pemeriksaan lanjutan.


Kapan Lo Harus Cek Lapang Pandang?

Nggak semua orang wajib tes ini, tapi kalau lo punya kondisi tertentu atau faktor risiko, sebaiknya lo cek rutin, misalnya:

  • Usia di atas 40 tahun, terutama kalau ada riwayat glaukoma di keluarga.

  • Punya keluhan penglihatan, misalnya sering nabrak benda di samping atau tiba-tiba nggak bisa liat sebagian area.

  • Pasien diabetes atau hipertensi, karena penyakit ini bisa ngefek ke pembuluh darah mata.

  • Pernah kena stroke atau cedera kepala, buat cek ada nggaknya gangguan saraf optik.

  • Menggunakan obat tertentu, seperti steroid jangka panjang yang bisa ningkatin risiko glaukoma.


Kesimpulan

Pemeriksaan lapang pandang pake perimeter itu penting buat deteksi dini berbagai gangguan mata dan saraf. Prosesnya gampang, nggak sakit, dan bisa nyelametin penglihatan lo sebelum terlambat. Jadi, kalau lo merasa ada yang aneh sama penglihatan lo atau punya risiko penyakit mata, jangan ragu buat periksa, bro! Mata lo aset berharga, jaga baik-baik! 😉

Muhammad Ikmaluddin Furqon
Muhammad Ikmaluddin Furqon Hai nama saya adalah ikmal, saya adalah seorang dokter muda yang saat ini sedang menjalankan program profesi dokter, sembari belajar kedokteran saya akan membuat artikel-artikel penelitian di blog ini

Tidak ada komentar untuk " Pemeriksaan Lapang Pandang Perimeter: Mata Lo Aman Gak Nih?"