Prosedur Oftalmoskopi Direk dan Indirek
Pemeriksaan oftalmoskopi bertujuan untuk melihat bagian dalam mata (fundus), termasuk retina, makula, diskus optikus, dan pembuluh darah retina. Ada dua jenis pemeriksaan:
Jadi nih, oftalmoskopi itu teknik buat ngintip bagian dalam mata, terutama fundus alias dalemannya mata kayak retina, makula, diskus optikus, dan pembuluh darah retina. Nah, ada dua jenis pemeriksaannya: oftalmoskopi direk (yang simpel) dan oftalmoskopi indirek (yang lebih advance). Yuk kita bahas satu-satu!
1️⃣ Oftalmoskopi Direk: Pemeriksaan Simpel & Praktis
Pake alat oftalmoskop genggam yang langsung dideketin ke mata pasien. Hasilnya? Gambar tegak, tapi lapang pandangnya kecil.
📌 Prosedur Oftalmoskopi Direk:
🔹 Persiapan:
✅ Ruangan harus agak redup biar retina keliatan jelas.
✅ Kadang perlu tetes mata buat dilatasi pupil (pake tropikamid atau fenilefrin) supaya pandangannya lebih luas.
✅ Pasien duduk santai dan disuruh lihat lurus atau sesuai instruksi dokter.
🔹 Cara Pemeriksaannya:
-
Dokter pegang oftalmoskop dan deketin ke mata pasien.
-
Awalnya dari jarak 30 cm, terus makin deket sampe 2–4 cm dari mata pasien.
-
Atur cahaya dan lensa biar gambar lebih jelas:
-
Cahaya putih → Buat pemeriksaan standar.
-
Filter merah-hijau (red-free) → Buat lihat pembuluh darah retina lebih detail.
-
-
Scan fundus secara sistematis:
-
Diskus optikus → Ada pembengkakan atau pucat?
-
Pembuluh darah retina → Ada perdarahan atau kelainan?
-
Makula → Ada edema atau degenerasi?
-
Retina perifer → Ada sobekan atau degenerasi?
-
🔹 Setelah Pemeriksaan:
-
Dokter bakal jelasin hasilnya ke pasien.
-
Kalau tadi dikasih tetes mata buat dilatasi, siap-siap penglihatan agak blur beberapa jam.
📌 Plus Minus Oftalmoskopi Direk:
Aspek | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|
Perbesaran | Tinggi (15×) | Lapang pandangnya kecil |
Gambar | Tegak | Susah lihat retina perifer |
Kepraktisan | Simpel & cepat | Ga efektif buat pasien yang punya katarak |
2️⃣ Oftalmoskopi Indirek: Buat Pemeriksaan yang Lebih Detail
Yang ini pake oftalmoskop binokular (kayak headset di kepala dokter) atau lensa genggam (20D, 28D, atau 30D) buat ngezoom retina lebih luas. Gambarnya? Kebalik, tapi lebih jelas buat ngecek retina perifer.
📌 Prosedur Oftalmoskopi Indirek:
🔹 Persiapan:
✅ Ruangan agak gelap biar retina lebih gampang dilihat.
✅ Harus pake tetes mata buat dilatasi pupil (pake tropikamid 1% atau fenilefrin 2,5%).
✅ Pasien duduk santai atau bisa juga sambil tiduran.
🔹 Cara Pemeriksaannya:
-
Dokter pake oftalmoskop binokular atau pegang lensa genggam (biasanya 20D atau 28D).
-
Cahaya diarahkan ke pupil, terus lensa dideketin ke mata pasien (sekitar 5 cm dari mata).
-
Gambarnya bakal kebalik (atas jadi bawah, kiri jadi kanan), tapi retina perifer keliatan jelas.
-
Dokter bakal minta pasien lihat ke berbagai arah (atas, bawah, samping) buat ngecek semua sisi retina.
🔹 Setelah Pemeriksaan:
-
Efek tetes mata buat dilatasi bisa bertahan 4–6 jam, jadi siapin kacamata hitam kalo mau keluar ruangan.
📌 Plus Minus Oftalmoskopi Indirek:
Aspek | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|
Perbesaran | Lebih kecil (2–5×) | Gambarnya kebalik |
Lapang Pandang | Luas (retina perifer keliatan) | Butuh skill lebih buat baca hasilnya |
Cocok buat | Ablasi retina, retinopati diabetik, tumor retina | Lebih ribet dibanding oftalmoskopi direk |
Kesimpulan: Mana yang Lebih Bagus?
-
Oftalmoskopi direk → Buat pemeriksaan cepat dan simpel, cocok buat ngecek diskus optikus, makula, atau pembuluh darah retina.
-
Oftalmoskopi indirek → Lebih kompleks tapi lebih detail, terutama buat ngecek retina perifer dan deteksi penyakit kayak ablasi retina atau retinopati diabetik.
Kalau butuh pemeriksaan instan di klinik, oftalmoskopi direk cukup oke. Tapi kalo buat deteksi penyakit retina yang lebih serius, oftalmoskopi indirek lebih mantap! 🔍😎